Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adopsi Inovasi Teknologi Informasi dipandang Penting

Adopsi inovasi teknologi informasi dipandang penting untuk mendukung perluasan pasar bagi industri di Indonesia. Apalagi Indonesia kurang menempatkan teknologi informasi sebagai bagian penting dalam membangun pasar dan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia.

Chief Research and Strategy Officer Microsoft Corporation, Craig Mundie dalam seminar bertajuk Unlocking Indonesia Digital Future di Jakarta, akhir pekan lalu menilai bahwa teknologi informasi menjadi salah satu industri unggulan di masa depan.

Mundie juga menyatakan bahwa transformasi teknologi informasi adalah bagian penting dalam memperkuat daya saing. Indonesia memiliki kesempatan dalam penguatan industri kreatif, perdagangan dan sektor-sektor ekonomi lainnya dimana kekuatan anak muda Indonesia tidak dapat dikesampingkan.

“Dengan TI, kesempatan yang ada dapat terealisasikan. Di kalangan pemerintah sendiri, dengan pemerintah yang saling terhubung, transparan dan modern, maka efisiensi dan efektifitas dalam melayani masyarakat dapat terwujud,” jelas Craig Mundie.

Untuk bisa memperkuat daya saing Indonesia, Craig Mundie melihat ada 4 kunci yang menjadi fokus bersama. “Pertama adalah transformasi pendidikan, kunci yang kedua adalah mengembangkan kewirausahaan, kunci yang ketiga adalah menghubungkan Indonesia, dan kunci yang keempat adalah membuat sebuah pemerintahan yang terhubung dan transparan,” ujar Mundie.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri menilai bahwa Indonesia kurang menempatkan teknologi sebagai bagian penting dalam membangun pasar dan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia. Akibatnya, produk-produk industri dan ekspor yang dihasilkan pun kurang inovatif.

Logikanya, produk-produk inovasi teknologi dapat menarik masyarakat untuk mengonsumsinya. Perhitungannya saat ini kelas konsumen di Indonesia berjumlah 45 juta hingga 60 juta orang. "10 tahun lagi mungkin saja bisa mencapai 135 juta. Bayangkan, mereka adalah konsumen produk yang memiliki daya beli. Ini mempercepat pertumbuhan industri," papar Chatib.

Menurut Chatib, Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat lewat adopsi inovasi teknologi. Pasar ekspor bisa lebih ditingkatkan, begitu juga dengan pasar domestik. “Negara yang mengoptimalkan penerapan teknologi dalam pengembangan pasar terbukti mampu menghasilkan produk-produk unggul yang diakui di dunia,” jelas Chatib.

Dia mencontohkan tiga negara kelas menengah dalam sejarah perkembangan ekonomi, yakni Korea Selatan, Afrika Selatan, dan Brasil. Dari ketiga negara tersebut, Korea Selatan melejit pesat karena teknologi. Adapun dua negara lainnya tetap berfokus pada hasil-hasil sumber daya alam.