Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teroris Al Qaeda Menurun Sejak Osama Meninggal

Sejak kematian Osama bin Laden, kemampuan organisasi teroris Al Qaeda terus menurun. Dan sejak 2005, tahun lalu merupakan yang paling sedikit terjadi tindak terorisme di seluruh dunia. Amerika Serikat pun menyebut 2011 sebagai "tahun monumental". Tahun itu, selain bin Laden, juga terbunuh Atiyah Abd al-Rahman, figur nomor 2 Al Qaeda, dan Anwar al-Awlaki, yang berafiliasi di Yaman.

Teroris Al Qaeda Menurun Sejak Osama Meninggal Perginya bin Laden dan beberapa penggerak kunci ini membuat jaringan berada di kemunduran yang sulit untuk dipulihkan," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam laporan tahunan "Laporan Negara Mengenai Terorisme" yang dilansir Reuters, Rabu 1 Agustus 2012. Kematian Bin Laden, menurut Amerika Serikat, bukti meningkatnya kerjasama internasional memerangi terorisme. Namun Al Qaeda sendiri telah beradaptasi dan terus menebarkan "ancaman berkelanjutan dan serius".

Tahun 2011, tak ada serangan terorisme di Amerika Serikat. Namun, AS tetap mengkhawatirkan ada serangan itu, dengan mengutip ada serangan yang gagal pada Hari Natal 2009 oleh seorang yang membawa bom bunuh diri. Laporan Tahunan ini memasukkan tabel statistik yang dibuat Pusat Kontraterorisme Nasional (NCTC), bagian dari komunitas intelijen AS, yang menunjukkan serangan terorisme di seluruh dunia di 2011 menurun jadi 10.283 dari 11.641 tahun 2010 lalu.

Korban di seluruh dunia pun menurun jadi 12.533, dari 13.193 pada 2010, seperti diterangkan dalam laporan yang diterbitkan 1 Juni 2012. Statistik pada 2011 ini jelas terendah sejak 2005, di mana ada lebih dari 11.000 serangan dan 14.000 korban, kemudian mencapai puncaknya pada 2007 dengan lebih dari 22 ribu korban. Dan kini, meski Al Qaeda terus menurun, serangan terorisme meningkat di Afrika, yang umumnya dilakukan kelompok militan Boko Haram.

Di belahan Barat, serangan terorisme umumnya dilakukan FARC dari Kolombia. Koordinator Kontraterorisme Departemen Luar Negeri AS, Daniel Benjamin, menyatakan tahun lalu juga signifikan dengan kemunculan "Musim Semi Arab" yakni sebuah protes rakyat yang juga penolakan atas ideologi Al Qaeda. "Kita melihat jutaan rakyat di Timur Tengah mendesakkan keinginan rakyat secara damai untuk perubahan tanpa mengaitkan dengan cara pandang membakar ala Al Qaeda.