Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus pelecehan seksual di dalam bus transjakarta

Kasus pelecehan seksual di dalam bus transjakarta kembali terjadi. Kali ini, pelecehan seksual dialami IF (15), siswi SMKN di bilangan Jakarta Pusat. Korban mendapat perlakuan kurang simpatik dari Ahmad Afriansyah (40) saat keduanya menumpang bus transjakarta Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu). Paha dan bokong korban digerayangi oleh pelaku. Beruntung, aksi bejat Ahmad dipergoki Damaris Marlisa (43, penumpang lainnya dan langsung membawa korban ke Mapolsektro Jatinegara, Jakarta Timur.

Diceritakan Marlisa, IF naik bus transjakarta dari Halte Kenari. Sedangkan Ahmad naik dari Halte St Carolus, Salemba. Memanfaatkan situasi bus yang penuh sesak penumpang, Ahmad dilihatnya mulai mendekati korban yang saat itu sama-sama dalam keadaam berdiri. Sejak di kawasan Salemba, Ahmad mulai terlihat menggerayangi bokong dan bagian belakang paha korban. Saya memperhatikan gerak gerik yang mencurigakan dari pelaku. Setelah saya dekati, ternyata benar pelaku sedang memegangi bokong korban," ujar Marlisa di Mapolsektro Jatinegara, Rabu (23/11/2011).

Dia mendapati aksi bejat Ahmad saat bus transjakarta berada di Halte Kebonpala. Dia pun kemudian menangkap tangan pelaku yang tengah memegangi bokong korban sambil membetaknya. Karuan saja, teriakan itu mengundang perhatian dari penumpang lainnya. Ahmad pun hampir menjadi bulan-bulanan para penumpang. Beruntung, petugas bus transjakarta berhasil mencegahnya untuk kemudian Ahmad dibawa ke Mapolsektro Jatinegara bersama IF dan Marlisa.

Di hadapan penyidik, IF tampak lebih banyak terdiam. Namun, IF yang masih mengenakan seragam SMK dan berkerudung putih mengiyakan saat petugas menanyakan apakah paha dan bokongnya diraba oleh pelaku. Saya diam karena saya takut, apalagi pelaku terlihat berbadan tinggi dan besar," kata IF.

Ahmad juga sempat menolak tuduhan saksi dan korban telah melakukan pelecehan seksual. Dia mengaku memegang paha IF karena saat itu dirinya terdorong penumpang lain. Terlebih, saat itu bus dalam keadaan penuh. Justru saya menghidari bersentuhan dengan korban. Tapi karena penumpang lain terus berdesakan akhirnya saya pun terdorong," kilahnya.

Bahkan, guna meyakinkan petugas, pelaku siap mencium kaki korban untuk meminta maaf dan meminta agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Karena melibatkan pelajar, oleh petugas, kasus ini kemudian dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Timur.